Kamis, 24 Juni 2010

J-ROCKS !! TOTALLY ROCKS ...

Nah..Buat J-Rocks...jujur SEKARANG gue salut BGT sm Band yang satu ini..
Di saat industri musik Indonesia lomba2 bikin lagu Melayu Rocks macam ST12, Kangen, dll..
J-Rocks exist dengan sentuhan style JAPANESE ROCKS !!..

Pertama kali guelihat Band ini yang gue ucapin cuman ..." NAJISSSS ...NGIKUT2 LARUKU AJA !"
Gue sempat antipati BGT sm band ini... apalagi waktu dia ngeluarin VClip CERIA yang bener2 pake Format Anime....;-p ga BGT deh...eh..lama2 kok Band ini makin exist..

Hmm..pelan2 gue coba dengerin alunan musik mereka walau pertamanya masih bilang (najis..najis..)..gue dengerin terus n terus setiap lagunya ..gue ikutin perkembangan mereka..dan WOW !!! SUGOI...
Ternyata masyarakat Indonesia..terutama ABG2 memberikan sambutan yang fantastis..bahkan beberapakali mereka menjuarai event2 musik ...''

Buat J-ROCKS ! saat ini gue bisa bilang kalo kalian "SUGOIIIII!! " keren BGT !!
Dan setiap saat gue selalu nunggu lagu2 baru mereka keluar...
KEEP ROCKIN' JROCKS !...someday we (HANABI) want to collaberate with you in the STAGE... Insha Allah ..Amin..


THE HISTORY


J-RocksAwal 2004, J-Rocks menjuarai festival musik Nescafe Get Started 2004 yang disponsori oleh Nescafe, Trans TV, dan Aquarius Musikindo. Masing-masing personil meraih best vocalist, best guitarist, best bassist, dan best drummer. Mereka berhasil menjuarai festival tersebut dan berkesempatan membuat album kompilasi Nescafe Get Started yang merupakan awal bentuk kerjasama mereka dengan Aquarius Musikindo. Mereka akhirnya berhasil meluncurkan album perdana nya yang bertajuk "Topeng Sahabat" dengan label Aquarius pada pertengahan tahun 2005 dan mengisi dua lagu di album OST Dealova yaitu "Serba Salah" dan "Into The Silent".

Band ini semakin dikenal sejak munculnya album kedua Spirit, J-Rocks memainkan bermacam-macam beat dan aliran musik seperti Rock'n Roll (Juwita Hati), Waltz / Victorian (Tersesal), Symphonic Metal (Aku Harus Bisa), blues, klasik, dan lain sebagainya.

Pada lagu berjudul "Kau Curi Lagi" mereka berkolaborasi gitaris wanita, Prisa Rianzi dan pada lagu "Juwita Hati" mereka membuat video klip di Jepang yang digarap oleh Hedy Suryawan. Shalvynne Chang, Sato & Boppy berperan sebagai fans yang mengejar idolanya sampai ke Jepang . Tidak tanggung-tanggung, beberapa kawasan di Jepang termasuk Shibuya & Harajuku dijadikan lokasi syuting Video Clip. Konsep yang menarik membuat Video Klip ini populer di Indonesia.

J-Rocks mengukir sejarah sebagai band Indonesia] pertama yang rekaman di studio legendaris Abbey Road, di Inggris. Proses rekaman dan mixing lagu-lagu terbaru mereka dilakukan selama lima hari dari tanggal 12 sampai 16 Oktober 2008. Di studio Abbey Road mereka ditangani oleh Chris Butler, seorang sound engineer ternama
 
Kesempatan berharga ini diperoleh J-Rocks karena memenangkan ajang "A Mild Live Soundrenaline 2008". J-Rocks terpilih sebagai band terbaik di ajang tersebut karena mampu tampil sesuai dengan tema "Free Your Voice" dan berhasil membawa topik "Save Our Music and Culture". Rekaman di Abbey Road Studios diharapkan bisa menjadi pintu gerbang go internasional.


P E R S O N E L

Iman Taufik Rachman - vocal, gitar



Swara Wima Yoga - bass


Sony Ismail Robbayani - gitar


Anton Rudy Kelces - drum

Rabu, 23 Juni 2010

LUNA SEA : : the CHRONICLE















Jujur..Pertama kali Band Jepang yang gue kenal sebelum Laruku ya Band ini...LUNA SEA...
Wktu pertama kali gue lihat mereka bawain lagu LOVE SONG... di MTV yang video klipnya di Tokyo Dome mereka turun dari helicopter...WUiiihhhh..gue cuma bis bilang SUGOIIIII!!!...

Nah buat yang mo kenal sama Luna Sea ...ini profil mereka :



P E R S O N E L

Ryuichi - vokal

Sugizo – Lead guitar dan biola
Inoran – Rhythm guitar
J – Bass
Shinya – Drum


the H I S T O R Y


1989

Band ini pertama dibentuk oleh J dan Inoran, dengan nama Lunacy. Mereka kemudian merekrut Shinya dan Sugizo, senior mereka, dari band Pinnochio untuk bergabung dengan Lunacy. Setelah beberapa lama mencari vokalis untuk band mereka, mereka memutuskan untuk merekrut Ryuichi dari band Slaughter untuk bergabung dengan mereka.



1991-1992

Setelah merilis album debut pertama mereka, Lunacy memutuskan untuk mengganti nama menjadi Luna Sea. Luna sea mulai menggelar konser dan mulai menarik banyak penggemar. Pada tahun 1992, mereka mendirikan fansclub mereka, Slave, dan merilis album major pertama mereka, Image.



1993

Pada tahun 1993, mereka mulai merilis single Believe, yang merupakan single major pertama mereka. Mereka juga merilis album kedua mereka, Eden, pada tahun yang sama.



1994-1995

Pada tahun 1994, mereka merilis album ketiga, Mother, yang merupakan salah satu dari album terbaik oleh Luna Sea. Album ini meraih posisi ke 2 di Oricon Chart. Di tahun berikutnya, mereka menggelar konser pertama mereka di Tokyo Dome: Lunatic Tokyo.



1996

Pada tahun 1996, single "End of Sorrow" dirilis dan meraih urutan pertama di Oricon Chart. Hal yang sama juga terjadi pada album ke-empat mereka "Style". Pada akhir tahun 1996, Luna Sea menggelar konser di Yokohama Stadium bernama "Unending Style Tour Final Christmas Stadium ~ Mafuyu No Yagai~". Di konser ini, Luna Sea mengumumkan bahwa mereka akan vakum sementara pada tahun 1997 dan setiap member memutuskan untuk melakukan solo karier.



1998

Luna Sea kembali aktif pada tahun 1998 dengan merilis single "Storm" dan "Shine". Kedua single meraih posisi pertama di Oricon Chart. Mereka kemudian merilis single "I for you" yang menjadi lagu penutup dorama Jepang "Kamisama mou Sukoshi Dake" yang diperankan oleh Takeshi Kaneshiro dan Kyoko Fukada. Album kelima mereka yang dirilis pada tahun yang sama, "Shine", meraih puncak Oricon Chart. Salah satu dari lagu dalam album tersebut, "Breathe" menjadi soundtrack dari film animasi Walt Disney, Mulan. Mereka kemudian menggelar konser kembali di Yokohama Stadium bernama "Manatsu no Yagai".



1999

Dalam rangka merayakan 10th Anniversary mereka, Luna Sea memutuskan untuk menggelar konser, tidak hanya di Jepang, namun di negara-negara tetangga mereka, Hong Kong, Taiwan, dan Shang Hai. Mereka kemudian merilis album live yang dinamakan "Never Sold Out" dan menggelar konser di Jepang 'LUNA SEA 10TH ANNIVERSARY GIG [ NEVER SOLD OUT ] CAPACITY ∞'. Empat hari sebelum konser berlangsung, badai besar menghantam Jepang dan membuat merobohkan panggung mereka. Konser ini hampir dibatalkan dengan alasan keamanan, namun mereka bersikeras untuk tetap menyelenggarakan konser. Pada akhirnya mereka membangun kembali panggung dan menggelar konser dengan kondisi panggung seadanya. Walaupun begitu, konser ini tetap sukses, dengan total 100000 penonton.

2000

Luna Sea kembali merilis single mereka, "Gravity", yang seperti biasa, meraih posisi pertama di Oricon Chart. Kemudian mereka merilis kembali single yang berjudul "Tonight", diikuti dengan album ke-enam mereka berjudul "Lunacy". Mereka menyelenggarakan konser "Luna Sea Concert Tour 2000 The Brand New Chaos" pada tahun yang sama. Namun secara tiba-tiba, Luna Sea mengumumkan bahwa mereka akan "menutup tirai" pada akhir tahun untuk melanjutkan solo karier mereka. Mereka merilis single terakhir berjudul "Love Song" dan album kompilasi "Period. Mereka menggelar konser perpisahan untuk fans pada tanggal 26-27 Desember, "FINAL ACT" di Tokyo Dome.



2007

Luna Sea mengadakan konser reuni bernama "God Bless You -One Night Dejavu-" di Tokyo Dome pada tanggal 24 Desember.



2009

Luna Sea merayakan hari ulang tahun mereka yang ke 20 dengan mendistribusikan lagu-lagu mereka melalui iTunes. Mereka juga membuka halaman MySpace ofisial pada bulan Desember.

 
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Luna_Sea

Selasa, 22 Juni 2010

Sejarah Harajuku & Japan Rock 'n Roll

Harajuku (原宿?) adalah sebutan populer untuk kawasan di sekitar Stasiun JR Harajuku, Distrik Shibuya, Tokyo. Kawasan ini terkenal sebagai tempat anak-anak muda berkumpul. Lokasinya mencakup sekitar Kuil Meiji, Taman Yoyogi, pusat perbelanjaan Jalan Takeshita (Takeshita-dōri), department store Laforet, dan Gimnasium Nasional Yoyogi. Harajuku bukan sebutan resmi untuk nama tempat, dan tidak dicantumkan sewaktu menulis alamat.


Sekitar tahun 1980-an, Harajuku merupakan tempat berkembangnya subkultur Takenoko-zoku. Sampai hari ini, kelompok anak muda berpakaian aneh bisa dijumpai di kawasan Harajuku. Selain itu, anak-anak sekolah dari berbagai pelosok di Jepang sering memasukkan Harajuku sebagai tujuan studi wisata sewaktu berkunjung ke Tokyo.

Sebetulnya sebutan "Harajuku" hanya digunakan untuk kawasan di sebelah utara Omotesando. Onden adalah nama kawasan di sebelah selatan Omotesando, namun nama tersebut tidak populer dan ikut disebut Harajuku.



H I S T O R Y

"Kincir air di Onden" (dari 36 Pemandangan Gunung Fuji karya Hokusai)Sebelum zaman Edo, Harajuku merupakan salah satu kota penginapan (juku) bagi orang yang bepergian melalui rute Jalan Utama Kamakura. Tokugawa Ieyasu menghadiahkan penguasaan Harajuku kepada ninja dari Provinsi Iga yang membantunya melarikan diri dari Sakai setelah terjadi Insiden Honnōji.

Di zaman Edo, kelompok ninja dari Iga mendirikan markas di Harajuku untuk melindungi kota Edo karena letaknya yang strategis di bagian selatan Jalan Utama Kōshū. Selain ninja, samurai kelas Bakushin juga memilih untuk bertempat tinggal di Harajuku. Petani menanam padi di daerah tepi Sungai Shibuya, dan menggunakan kincir air untuk menggiling padi atau membuat tepung.

Di zaman Meiji, Harajuku dibangun sebagai kawasan penting yang menghubungkan kota Tokyo dengan wilayah sekelilingnya. Pada tahun 1906, Stasiun JR Harajuku dibuka sebagai bagian dari perluasan jalur kereta api Yamanote. Setelah itu, Omotesando (jalan utama ke kuil) dibangun pada tahun 1919 setelah Kuil Meiji didirikan.
Setelah dibukanya berbagai department store pada tahun 1970-an, Harajuku menjadi pusat busana. Kawasan ini menjadi terkenal di seluruh Jepang setelah diliput majalah fesyen seperti Anan dan non-no. Pada waktu itu, kelompok gadis-gadis yang disebut Annon-zoku sering dijumpai berjalan-jalan di kawasan Harajuku. Gaya busana mereka meniru busana yang dikenakan model majalah Anan dan non-no.

Sekitar tahun 1980-an, Jalan Takeshita menjadi ramai karena orang ingin melihat Takenoko-zoku yang berdandan aneh dan menari di jalanan. Setelah ditetapkan sebagai kawasan khusus pejalan kaki, Harajuku menjadi tempat berkumpul favorit anak-anak muda. Setelah Harajuku makin ramai, butik yang menjual barang dari merek-merek terkenal mulai bermunculan di Omotesando sekitar tahun 1990-an.


sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Harajuku